Di Fitnah Motong Bansos Jambanisasi,Perangkat Desa Akan Lakukan Gugatan

  • Aug 19, 2020
  • prampelan

Prampelan - id.com -Gara-gara cuitan yang ada di medsos terkait  perangkat desa Prampelan  yang di fitnah memotong bansos jambanisasi sebesar Rp. 300.000 dari anggaran Rp. 2.500.000,  milik warga  di media sosial, mendapatkan laporan, Kepala Desa langsung memanggil warga yang mendapatkan bantuan untuk dilakukan klarifikasi terkait fitnahan yang ditujukan ke perangkat nya.

Sebelumnya kabar fitnahan pemotongan bantuan jambanisasi diunggah di Facebook  oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Saat ditemui di kantor desa Prampelan, Kepala Desa Subkhan mengatakan  tidak tahu sama sekali terkait potongan tersebut.

" Aslinya tidak ada potongan bantuan jambanisasi yang dituduhkan seperti di Facebook ke perangkat saya, dari awal warga dapat bantuan sudah di kasih tahu semua,bahwa ada Administrasi di buat langsung dari Dispermakim, bukan dari desa, makanya beberapa waktu lalu,saya undang orang dari Dispermakim untuk menjelaskan semua saat ada kabar tersebut,tahunya saya pertama dikirimi warga  secren shoot, sayangnya yang membuat gaduh di Facebook yang juga asli warga sini itu tidak datang,biar paham,jangan sukanya mencari - cari kesalahan desa,karena di situ menuduh perangkat desa saya seolah perangkat desa saya motong bantuan jambanisasi," ungkap Subkhan, saat ditemui dirumahnya, Rabu (18/19/2020)

Sementara salah satu perangkat saat ditemui mengaku, adanya fitnahan  tersebut, semua perangkat desa merasa kabar tersebut sangat  menyakitkan.

" Perlu diketahui selama ini untuk membantu masyarakat mengenai pendataan yang akurat pihaknya harus lembur, dan selalu berhati-hati dalam memilih,tidak asal,saya dan teman-teman tidak pernah minta upah warga yang dapat bantuan serupiahpun, apalagi ini ada fitnahan motong sampai Rp.300 ribu, itu untuk administrasinya yang membuat RAB pun  dari Kabupaten,bukan desa,malah kita yang kena getahnya, kalau tidak ada iktikad baik waktu dekat, saya dan teman-teman akan menggugatnya, untuk bukti sudah ada,"  ungkap Karji.